Gambar Sampul Bahasa Indonesia · a_Bab 1 Jurnalistik dan Sastra
Bahasa Indonesia · a_Bab 1 Jurnalistik dan Sastra
Deden

24/08/2021 16:55:39

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

2

i

v

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas selesainya buku

Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia

ini. Selanjutnya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang membantu dalam proses penyusunan buku ini.

Buku ini diperuntukkan kalian, siswa-siswa SMA kelas XII

Program Studi Bahasa. Kalian dapat menggunakan buku ini sebagai

media belajar bahasa. Materi dalam buku ini mencakup pembelajaran

bahasa dan sastra.

Buku ini disajikan dalam sebelas bab. Materi tiap bab

”dipayungi” oleh tema tertentu. Setiap bab mengandung aspek

pembelajaran

mendengarkan, berbicara, membaca,

dan

menulis

.

Proses pembelajaran dalam buku ini diarahkan agar kalian tidak

hanya ”terpaku” pada materi yang ada dalam buku. Melalui buku

ini, kalian diajak belajar lebih jauh. Kalian diajak mengamati,

merasakan, dan mempraktikkan pembelajaran bahasa dan sastra

dalam kehidupan nyata. Tugas dan latihan yang ada diharapkan dapat

melatihmu akan hal itu.

Akhirnya, kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, khususnya dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Saran dan kritik dari berbagai pihak akan kami terima sebagai bahan

perbaikan buku ini pada cetakan mendatang.

Solo, Februari 2008

Penulis

Kata Pengantar

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

2

Jurnalistik dan Sastra

1

PELAJARAN BAHASA

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

2

Jurnalistik dan Sastra

3

Jurnalistik dan Sastra

Di awal pelajaran tahun ini, kalian akan

memulainya dengan materi di dunia jurnalistik dan

sastra. Kalian sudah sering melihat sebuah berita di

televisi, bukan? Informasi memang sangat penting

dan harus menjadi bagian dari hidup kalian. Jika belum

ada televisi, mungkin kalian bisa mendengarkan

siaran berita di radio. Pada bab ini, kalian akan

belajar bagaimana mendengarkan dan memahami

berita; mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

informasi dalam diskusi; membaca dan memahami

ragam wacana tulis melalui membaca intensif

paragraf; menulis lamaran pekerjaan, dan menguasai

berbagai komponen kebahasaan dalam berbahasa.

BAB

I

Sumber:

Dokumen Penerbit

Sumber:

Dokumen Penerbit

Sumber:

Dokumen Penerbit

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

4

Menulis surat

lamaran pekerjaan

Peta Konsep

What

Why

Where

When

Why

Mencermati paragraf deduktif

• Tempat dan tanggal

• Hal atau perihal

• Lampiran

• Salam pembuka

• Isi surat

• Salam penutup

Membedakan fakta dan opini

Mengungkapkan

pikiran, perasaan,

dan informasi dalam

diskusi

Membaca dan

memahami ragam

wacana tulis melalui

membaca intensif

paragraf

Mendengarkan dan

memahami berita

Jurnalistik

dan Sastra

Menguasai berbagai

komponen

kebahasaan dalam

berbahasa

Kata atau ungkapan yang

bermakna

• konotasi

• denotasi

• gramatikal

• leksikal

Jurnalistik dan Sastra

5

A. Mendengarkan dan Memahami Berita

Membedakan fakta dan opini atau pendapat dalam suatu konteks

pembicaraan bukan merupakan suatu hal yang mudah, akan tetapi

memerlukan latihan yang menuntut penyimak kritis. Dengan latihan

ini, kalian dapat terampil membedakan antara fakta dan opini

(pendapat) serta tidak mudah diombang-ambingkan oleh hadirnya

data yang tampak seakan-akan dapat dibuktikan secara nyata.

Suatu informasi atau berita yang disampaikan oleh seorang

pembaca, bila kalian mencermatinya ada yang bersifat faktual atau

nyata, ada pula yang berupa hasil pemikiran, gagasan, atau pendapat.

Sesuatu yang bersifat faktual itulah yang disebut dengan fakta,

sedangkan sesuatu yang hanya berupa gagasan atau pendapat disebut

opini. Untuk memperoleh kemampuan membedakan fakta dengan

opini, kalian simak teks berita yang dibacakan temanmu berikut!

Bahasa Jurnalistik Kita Miskin Struktur

Jakarta, Kompas - Bahasa jurnalistik sebagai salah satu varian

ragam bahasa Indonesia, belum banyak dikembangkan oleh surat

kabar yang ada di Indonesia. Ada kecenderungan, surat kabar hanya

menggunakan kalimat dengan struktur yang mementingkan unsur

siapa orang yang menjadi berita. Tidak heran kalau unsur lain, seperti

mengapa, jarang disampaikan dalam berita yang ada di koran

nasional.

Demikian antara lain penjelasan promovendus Suroso di depan

panitia ujian doktor dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Negeri

Jakarta (UNJ) di Jakarta, Jumat (3/1). Dalam sidang yang dipimpin

Rektor UNJ Prof Dr Sutjipto itu, Suroso berhasil mempertahankan

disertasinya yang berjudul ”Bahasa Jurnalistik Perspektif Berita

Utama Politik Surat Kabar Indonesia pada awal Era Reformasi

(1999)” dengan predikat sangat memuaskan.

Gambar 1.1

Media cetak (koran)

”Surat kabar yang ada lebih mementingkan

unsur siapa orang yang menjadi tokoh berita,

karena ada pengaruh budaya di Indonesia yang

memang lebih mementingkan siapa orang yang

berbicara dibandingkan substansi suatu persoalan,”

ujar Suroso.

Akibatnya, menurut Suroso, jarang sekali

dijumpai berita yang dihasilkan dari hasil

investigasi yang lebih banyak mengungkap unsur

mengapa. Padahal, dengan mengembangkan

unsur mengapa dalam struktur kalimatnya,

wartawan akan membuat sebuah berita lebih

informatif yang menguntungkan pembaca.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

6

”Sayangnya memang selama ini belum ada lembaga pendidikan

yang mengajarkan tentang kemampuan menulis sejak dini. Bahkan,

pendidikan tinggi yang punya pendidikan jurnalistik pun tidak mem-

bekali keterampilan menulis bahasa jurnalistik dengan baik,” ujarnya.

Untuk menulis disertasinya, Suroso meneliti empat surat kabar

nasional, yaitu Kompas, Media Indonesia, Republika, dan Suara

Pembaruan pada periode Mei-Juli 1999. Penelitian yang dilakukan

difokuskan pada tiga kecenderungan pemberitaan surat kabar, yaitu

meningkatnya perbedaan perspektif pemberitaan, terjadinya

perubahan paradigma perspektif pemberitaan dari pemberitaan yang

”menjaga stabilitas” ke pemberitaan yang ”membangun kesadaran

kolektif masyarakat”, dan bahasa yang digunakan jurnalis.

”Perbedaan perspektif tercermin dari sikap jurnalis yang didasari

nilai-nilai ideologi tertentu, dan itu tercermin dalam pemakaian

bahasa dalam berbagai aspeknya, yaitu strategi penyajian informasi,”

ujarnya.

Menurut dia, dalam sebuah teks ada konteks yang ingin dibangun

dengan pembacanya. Karena itu, teks dipandang sebagai ruang sosial,

representasi pengalaman, dan dunia interaksi sosial antarpartisipan

secara serempak terjadi. Berangkat dari perspektif ini, Suroso

melihat, surat kabar sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari

kepentingan, dan afiliasi pada kelompok atau golongan.

”Paling tidak, wartawan yang menulis berita akan terikat pada

budaya, ideologi, dan institusi surat kabar,” katanya.

Salah satu persoalan yang ingin dilihat, demikian Suroso, adalah

bagaimana perspektif itu termanifestasikan di dalam pemakaian

bentuk-bentuk ekspresi bahasa dalam teks berita utama surat kabar

Indonesia, pada awal era reformasi. Dari persoalan ini, terdapat

kesimpulan yang memperlihatkan ada empat perspektif pemberitaan

sebagai manifestasi dari nilai, pengetahuan, dan sudut pandang yang

dianut. Keempat perspektif itu adalah (1) perspektif pro masyarakat,

(2) perspektif pro pemerintah, (3) perspektif netral, dan (4) perspektif

yang lain. ”Perspektif yang lain ini merupakan hasil temuan di

lapangan, di mana agama dijadikan satu dasar perspektif,” ujarnya.

(MAM) .

Sumber:

www.kompas.com

Simaklah berita atau informasi yang disampaikan temanmu itu!

1.

Tuliskan kalimat mana yang berupa fakta!

2.

Mengapa itu disebut fakta? Kemukakan komentar kalian!

3.

Tuliskan kalimat-kalimat yang menunjukkan pendapat!

4.

Mengapa itu disebut pendapat? Kemukakan komentar kalian!

○○○○○○○○○

Pelatihan 1

Jurnalistik dan Sastra

7

B. Mengungkapkan Pikiran, Perasaan, dan Informasi

dalam Diskusi

Kita sering melakukan atau mengikuti kegiatan diskusi,

terutama dalam memecahkan suatu permasalahan, baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Apa sebenarnya diskusi itu? Diskusi

merupakan suatu bentuk tukar pikiran dan pembicaraan yang teratur

serta terarah.

Berbagai manfaat yang dapat kita peroleh melalui diskusi, antara

lain: menumbuhkan sikap demokrasi, menanamkan sikap teloransi;

mengembangkan kebebasan pribadi; melatih berpikir, menambah

pengetahuan dan pengalaman, serta pengejawantahan sikap intelejen

dan kreatif.

Suatu kegiatan diskusi sering kali melibatkan unsur manusia,

yaitu: pimpinan atau moderator, peserta, pembicara atau pemrasaran,

dan pendengar. Unsur materi, yakni adanya masalah, topik, atau tema

pembicaraan. Unsur fasilitas, seperti ruangan, meja kursi, alat radio-

visual, papan tulis, kertas, dan lain-lain. Begitu pula, unsur lain yang

tak kalah pentingnya ialah penciptaan suasana diskusi.

Buatlah kelompok diskusi yang beranggotakan 4 sampai 6 orang,

lakukan diskusi oleh setiap kelompok untuk membahas satu

permasalahan yang berhubungan dengan tema Jurnalistik dan Sastra.

Silakan persiapkan segala sesuatunya, kemudian diskusikan hal

tersebut di depan kelas. Kelompok yang belum mendapatkan giliran

berperan sebagai peserta atau audiens. Tugas kalian adalah mencatat

siapa yang berbicara dan apa pokok yang dibicarakan. Ajukan

beberapa pertanyaan untuk mencatat pokok-pokok yang dibicarakan

dalam diskusi dengan prinsip 5 W+ 1 H (

Who, What, Why, When,

Where, and How

). Selain itu, kalian lakukan penilaian terhadap

pembicaraan dalam diskusi dengan menggunakan format berikut.

○○○○○

○○○○

Pelatihan 2

No.

1.

2.

3.

4.

dst.

Pokok-Pokok

Pembicaraan

Setuju

Kurang

Setuju

Tidak

Setuju

Komentar

Penilaian

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

8

C. Membaca dan Memahami Ragam Wacana Tulis

Melalui Membaca Intensif Paragraf

Bacalah teks berikut ini dengan baik!

Perbedaan Jurnalistik dengan Karya Sastra Makin Kabur

Perbedaan antara jurnalistik dengan sastra semakin kabur pada

abad mendatang. Ini sudah mulai terlihat pada penghujung abad ke-

20, sebagaimana diperlihatkan tabloid-tabloid di Eropa Barat dan

diseluruh Inggris, terutama setelah kematian Putri Diana beberapa

tahun lalu. Oleh karena itu, tidak mustahil bahwa akan muncul genre

baru dalam kesusastraan yang tidak lagi dapat dibedakan, mana karya

jurnalistik dan mana sastra.Hal itu dikatakan pengamat seni Hasan

Junus dalam ceramahnya di depan peserta Pelatihan Jurnalisme Seni

Dewan Kesenian Riau, hari Kamis (7/10). Berlangsung sampai hari

Minggu (10/10), selain Hasan, tampil juga dalam kegiatan ini Ber-

sihar Lubis (majalah

Gamma

) dan Ahmadun Y. Herfanda (

Republika

).

Gambar 1.2

Koran dan buku cerpen

”Suatu tulisan akan dipandang benar-

benar sebagai karya sastra ketika meman-

dangnya dari sudut sastra. Tetapi ketika

dipandang dari sudut jurnalistik, tulisan yang

sama benar-benar dirasakan sebagai karya

jurnalistik,” ujarnya. Meskipun tidak

menyebut contoh, berdasarkan beberapa kali

laporan BBC London, tulisan-tulisan tentang

kematian Putri Diana di tabloid-tabloid

Eropa bukan lagi sebagai karya jurnalistik,

tetapi juga karya sastra.

Meskipun demikian, ia mengatakan, benih mengaburkan

jurnalistik dengan karya sastra atau sebaliknya memang sudah

muncul dalam perbendaharaan sastra. Karya-karya Truman Capote

misalnya, hampir mendekati kenyataan ini. Seorang sastrawan

Amerika ternama Ernest Hemingway yang bekerja sebagai wartawan,

justru pernah mengirimkan sebuah cerita pendek sebagai laporan

jurnalistiknya melalui telegram pada masa-masa Perang Dunia II.

Dalam alam Melayu dan Nusantara umumnya, juga dikenal

sejumlah naskah yang bernilai sastra, tetapi juga dapat dipandang

sebuah laporan perjalanan. Khalid Hitam yang hidup di Riau,

kemudian pindah ke Singapura antara abad ke-19 dan ke-20 misalnya,

pernah membuat syair tentang perjalanan Sultan Riau ke Singapura.

Kecenderungan pengaburan perbedaan antara jurnalistik dengan

karya sastra tersebut, ujar Hasan Junus, merupakan salah satu

fenomena yang mungkin menarik digarap secara lebih sadar dan

serius. Ini akan melahirkan sebuah genre baru dalam penulisan

sekaligus suatu pencapaian pada masa mendatang.

Jurnalistik dan Sastra

9

Semangat informasi

Menurut Hasan Junus, di sisi lain, keadaan abad ke-21 memang

memungkinkan untuk hal itu. Pasalnya, pada abad ini atau

sebagaimana yang sudah dirasakan sekarang, peranan informasi amat

menentukan keberhasilan hidup, sehingga siapa-siapa saja yang

dahulu dapat menangkap informasi, mereka akan lebih maju.

Semangat ini pada gilirannya dapat memacu orang untuk menulis

karya sastra yang juga berupa suatu informasi aktual, yang menjadi

lahan jurnalistik.

Menjawab pertanyaan peserta, Hasan Junus membenarkan

bahwa peranan media dengan sendirinya amat menentukan, sepeti

juga halnya kemunculan sastra koran akhir-akhir ini. Kenyataan

media yang halamannya terbatas, tidak mesti menjadi suatu halangan

pencapaian estetika sastra. Tetapi sebaliknya, dapat memecut orang

untuk menemukan suatu formula sastra berkualitas yang dapat hidup

sejalan dengan keterbatasan halaman koran maupun majalah.

”Mari kita melihat Catatan Pinggir Goenawan Mohamad," kata

Hasan Junus. Dalam tulisan yang pendek itu, Goenawan mampu

mengangkat denyar kehidupan. Bentuk tulisan ini menjadi amat unik

dipandang sebagai suatu karya jurnalistik, tetapi juga unik dipandang

dari kacamata esei yang amat dekat dengan sastra itu.

Sumber:

Kompas

, 8 Oktober 1999

Teks di atas dibangun oleh beberapa paragraf. Setiap paragraf

memiliki pola pengembangan tersendiri, ada yang berpola umum-

khusus, ada yang alasan, rincian, atau contoh. Paragraf yang berpola

umum-khusus diawali dengan cara mengembangkan hal-hal yang

sifatnya umum kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat yang meng-

ungkapkan hal-hal yang khusus. Paragraf yang berpola alasan merupakan

paragraf yang diawali oleh sebuah pernyataan sebagai gagasan

pokok, kemudian diikuti dengan

alasan-alasa

n yang

mendukung

gagasan tersebut. Sedangkan, paragraf contoh ad

alah paragraf yang

gagasan utamanya diikuti oleh contoh-contoh sebagai unsur pengembang.

Untuk memperoleh gambaran mengenai gagasan utama,

perhatikan paragraf pertama artikel di atas!

(1) Perbedaan antara jurnalistik dengan sastra semakin kabur pada

abad mendatang. (2) Ini sudah mulai terlihat pada penghujung abad

ke-20, sebagaimana diperlihatkan tabloid-tabloid di Eropa Barat

dan seluruh Inggris, terutama setelah kematian Putri Diana beberapa

tahun lalu. (3) Oleh karena itu, tidak mustahil bahwa akan muncul

genre baru dalam kesusastraan yang tidak lagi dapat dibedakan,

mana karya jurnalistik dan mana sastra.(4) Hal itu dikatakan

pengamat seni Hasan Junus dalam ceramahnya di depan peserta

Pelatihan Jurnalisme Seni Dewan Kesenian Riau, hari Kamis (7/

10). (5) Berlangsung sampai hari Minggu (10/10), selain Hasan,

tampil juga dalam kegiatan ini Bersihar Lubis (majalah Gamma)

dan Ahmadun Y Herfanda (Republika).

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

10

Paragraf ini dibangun oleh lima kalimat. Kalimat (1) mem-

bicarakan suatu hal atau pernyataan yang bersifat umum, yakni

Perbedaan antara jurnalistik dengan sastra semakin kabur pada

abad mendatang

. Gagasan tersebut dijelaskan oleh kalimat (2), (3),

(4), dan (5). Semua kalimat itu menjelaskan berbagai alasan per-

bedaan jurnalistik dengan sastra. Dengan demikian, paragraf tersebut

termasuk paragraf deduktif dengan pola pengembangan alasan.

Selanjutnya agar kalian memahami berbagai pola pengembangan

paragraf, khususnya dalam paragraf deduktif, mari cermati paragraf-

paragraf yang terdapat pada bacaan tersebut dan kerjakan pelatihan

berikut.

1.

Tuliskan kembali paragraf pada bacaan di atas yang termasuk

dalam paragraf deduktif!

2.

Tuliskan pula pola pengembangan paragraf tersebut dengan

menunjukkan kutipannya!

3.

Buatlah kesimpulan isi masing-masing paragraf dari artikel yang

telah kalian baca di atas!

4.

Bahaslah pekerjaan kalian bersama guru mata pelajaran!

○○○○○○○○○

Pelatihan 3

○○○○

○○○○○

Pelatihan 4

Carilah beberapa teks atau artikel di media masa, kemudian diskusi-

kan bersama teman pola pengembangan paragraf yang terdapat pada

artikel tersebut! Mintalah penjelasan guru, apabila mendapatkan

kesulitan!

D. Menulis Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran kerja termasuk salah satu jenis surat resmi. Oleh

karena itu, sebuah surat lamaran kerja memiliki bentuk yang resmi

dan menggunakan bahasa yang resmi pula. Adapun unsur yang harus

tercantum dalam sebuah surat lamaran kerja sebagai berikut.

1. Tempat dan Tanggal Surat

Pada sebuah surat lamaran pekerjaan perlu ditulis tempat,

tanggal, bulan, tahun penulisan surat karena surat lamaran tidak

mencantumkan kepala surat. Tempat dan tanggal surat lamaran

biasanya di tulis di sebelah kanan atas.

2. Hal atau Perihal

Bagian ini menunjukkan isi atau inti surat secara singkat.

Dengan mencantumkan hal atau perihal, secara cepat dapat diketahui

masalah yang dituliskan dalam surat. Hal atau perihal ditulis di

sebelah kanan atas.

Jurnalistik dan Sastra

11

3. Lampiran

Alamat surat berisi surat itu ditujukan kepada siapa (nama orang

atau jabatan) dan ke mana surat itu dikirimkan.

6. Isi Surat

a.

Pembukaan

Pada bagian pembukaan surat lamaran pekerjaan, biasanya

dituliskan sumber informasi lamaran. Misalnya, informasi

tersebut diperoleh dari pengumuman, iklan di media massa,

informasi dari teman, dan sebagainya.

b. Isi Sesungguhnya

Pada bagian ini yang perlu dicantumkan atau dituliskan,

antara lain:

identitas pelamar, seperti nama lengkap, tempat tanggal

lahir, alamat, pendidikan, pengalaman (jika punya), dan

keterangan lain yang dianggap perlu;

isi atau tujuan yang dikehendaki penulis surat atau pelamar;

syarat-syarat administrasi yang diminta atau keterangan-

keterangan yang dilampirkan bersama surat itu.

c.

Penutup

Penutup surat merupakan kesimpulan atau harapan yang

berfungsi sebagai kunci surat. Umumnya berisi ucapan terima

kasih terhadap semua hal yang dikemukakan dalam isi surat.

Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Jika

bersama surat yang dikirimkan itu disertakan surat-surat lain, maka

cantumkan banyaknya pada bagian lampiran. Lampiran ditulis di

sebelah kanan di bawah hal atau perihal.

4. Alamat Surat

5. Salam Pembuka

Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat

sebelum ia berbicara secara tertulis. Misalnya

Dengan hormat,

Assalamualaikum Wr.Wb.

, dan sebagainya.

7. Salam Penutup

Salam penutup dapat menyebutkan, misalnya

Hormat saya

atau

pelamar

yang diikuti nama jelas dan tanda tangan pelamar.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menulis suarat lamaran

pekerjaan, selain unsur-unsur yang disebutkan di atas, bahwa surat

lamaran pekerjaan sebaiknya ditulis dengan tulisan tangan di atas

kertas ukuran folio dan bermaterai.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

12

1.

Kepala surat, yang memuat tentang tempat dan tanggal penulisan

surat, perihal surat, dan tujuan surat.

2.

Batang tubuh surat, yang mencakup:

a.

pembuka surat, biasanya mengemukakan hal-hal yang ber-

kaitan dengan identitas pelamar;

b.

isi surat sesungguhnya, yakni berisikan tujuan dan maksud

pembuat surat dan persyaratan yang dapat melengkapi mak-

sud penulis surat; dan

c.

penutup surat, berisi salam penutup, nama, dan tanda tangan

penulis surat.

1.

Tuliskan bagian-bagian dari surat lamaran pekerjaan!

2.

Ilustrasi

○○○○

○○○○○

Pelatihan 5

Berdasarkan ilustrasi iklan yang dimuat pada harian umum

Kompas

di atas, buatlah sebuah surat lamaran pekerjaan dengan

mengikuti format berikut ini!

(kepala surat)

...............................

..................................

..................................

..................................

..................................

(pembuka surat)

..................................................................................................

..................................................................................................

..................................................................................................

DIBUTUHKAN SEGERA

DENS TEXTIL, CV

Perusahaan yang bergerak dalam bidang textil

membutuhkan segera:

STAF ADMINISTRASI

1.

Lulusan SMA

2.

Berkelakuan baik

3.

Berbadan sehat

4.

Memiliki kemampuan dalam bidang komputer

Lamaran pekerjaan lengkap dengan pasfoto dikirim ke:

PO BOX 6544 Jambi 120

Kompas

, 9 November 2004

Jurnalistik dan Sastra

13

(isi surat sesungguhnya)

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

................................

(syarat yang harus dilampirkan)

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

(penutup surat)

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

(salam penutup, nama, dan tanda tangan pelamar)

.......................................

.......................................

.......................................

E. Menguasai Berbagai Komponen Kebahasaan dalam

Berbahasa

Bacakan teks pidato berikut secara bergiliran di depan kelas dengan

memerhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi!

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bapak Kepala beserta Bapak mantan Kepala SMA Negeri 1 Solo

yang kami hormati.

Bapak/Ibu guru SMA Negeri 1 Solo yang kami hormati.

Bapak/Ibu guru, hadirin dan rekan-rekan alumni yang kami

hormati.

Salam sejahtera dan berbahagia bagi kita semua.

Marilah kita bersama-sama bersyukur ke hadirat Allah swt.

dengan mengucapkan syukur

Alhamdulillah

, atas berkah dan rahmat-

Nya kepada kita mengadakan silaturahmi seluruh alumnus SMA

Negeri 1 Solo tahun 1987–1992.

Hadirin, rekan-rekan yang berbahagia, telah lama kita tidak

jumpa. Ibarat berjalan telah lama kita haus. Namun pada hari ini

serasa terbayar sudah rasa haus ini. Bagai meminum air dingin yang

segar, bahagia sekali kami dapat bertemu kembali. Bahkan di tengah-

tengah kita, Bapak dan Ibu Guru kita yang dahulu mengasuh dan

membesarkan kita masih sempat berkumpul dan bertemu kembali.

Beliau-beliau tampaknya masih utuh semangatnya seperti yang dulu

juga. Sungguh merupakan karunia yang tak ternilai harganya.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

14

Telah lama kita berpisah tentulah telah banyak kenangan yang

kita alami di luar sekolah setelah lulus dahulu kala. Betapa cepat

usia ini rasanya. Namun perpisahan terakhir di sekolah kita ini dulu

serasa baru saja kemarin. Betapa tidak, teman-teman telah banyak

berubah. Namun ciri khas masing-masing di kala muda masih

menempel kental di diri kita ini. Itulah sebabnya suasana pagi ini

seakan suasana yang lama, bukan suasana yang baru.

Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik

hikmahnya. Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan

sebagai pelampiasan pelepas rindu semata-mata. Namun lebih dari

itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang persaudaraan untuk

bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa

kita berikan pada masyarakat, bangsa, negara, dan

agama agar kita senantiasa menjadi orang yang berguna

dalam kehidupan di dunia dan di akhirat nanti. Tentu

salah satunya adalah pemikiran untuk ikut serta mem-

berikan sumbangan apa yang patut kita berikan kepada

Bapak/Ibu Guru kita tercinta yang telah membekali kita

berbagai ilmu penge-tahuan. Kepada sekolah kita

sebagai lembaga tempat kita menuntut ilmu.

Rekan-rekan semuanya, rasa rindu belum terobati

benar. Saya pun setelah pidato ini masih harus

menjumpai dan berbagi rasa dengan rekan-rekan yang

lain. Untuk itu saya akhiri pembicaraan ini dengan

ucapan

Billahi taufik walhidayah

, mohon maaf apabila

Gambar 1.3

Orang berpidato

terdapat kekurangan. Semoga kita bertemu lagi di masa mendatang

dalam acara yang lainnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Dikutip dari buku

Contoh MC dan Pidato

, Susi Rosalina

Amanah Surabaya dengan penyesuaian

Dalam teks pidato di atas, terdapat kata, frasa, kalimat seperti

berikut:

mantan, alumni, mengasuh, membesarkan, rasa haus,

meminum air dingin yang segar, pupuk, saudara, hadirin, terobati,

berbagai rasa

, dan masih banyak kata atau ungkapan yang lainnya.

Kata

mantan

merupakan bentukan kata yang memiliki makna

yang lebih halus daripada kata

pensiunan

atau kata bekas, kata

alumni

dirasakan memiliki kata tautan pikiran dan menimbulkan nilai rasa

lain dibandingkan kata

lulusan

, kata

mengasuh

dirasakan memiliki

tautan pikiran dan menimbulkan nilai rasa lain dibandingkan kata

mengajar

, kata

membesarkan

dirasakan memiliki tautan pikiran dan

menimbulkan nilai rasa lain dibandingkan kata

mengurus

, kata-kata

tersebut dirasakan masih memiliki tautan pikiran nilai rasa, sehingga

disebut kata bermakna

konotasi

.

Jurnalistik dan Sastra

15

Selain itu, ungkapan kata

haus

tidak berarti kekurangan

air

minum

;

meminum air dingin

tidak berarti

minum air yang dingin;

kata

pupuk

pun bukan berarti

pupuk seperti tanaman

, kata-kata

tersebut, mengandung makna kias begitu pula kata

terobati

,

berbagai

rasa

.

Kata

hadirin

, saudara pada kalimat yang terdapat pada teks

pidato di atas dirasakan memiliki makna yang lebih

umum

dari pada

kata

bapak, ibu, teman,

atau

rekan

. Oleh karena itu kata-kata seperti

itu disebut kata bermakna

umum

, sedangkan

bapak-bapak, ibu,

saudara,

dan

teman

yang menunjukkan orang tua atau keluarga

bermakna khusus.

Buka Wawasan

Konotasi merupakan tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika

berhadapan dengan sebuah kata. Makna lugas adalah makna sebenarnya, sedangkan

makna kias merupakan makna yang bukan sebenarnya. Kata umum merupakan kata

yang cakupan maknanya lebih umum atau lebih luas dari makna yang ada.

1.

Bacalah teks sambutan di atas sekali lagi dan cermatilah kata-

kata yang bercetak miring kemudian kutiplah pada buku

latihanmu!

2.

Identifikasi makna-makna yang bermakna konotasi dan denotasi,

lugas, kias, umum dan khusus, serta jelaskan secara jelas

maknanya.

3.

Buatlah contoh kalimat lain dengan menggunakan kata yang

telah kalian identifikasi dari teks di atas dalam bahasamu sendiri!

4.

Bahaslah pekerjaan kalian bersama guru mata pelajaran dan

teman kalian di kelas!

Latihan berpidato tidak hanya cukup sekali saja, akan tetapi

berlatihlah secara terus-menerus agar kalian memperoleh ke-

mampuan yang optimal. Oleh karena itu, setelah kalian membacakan

teks pidato secara bergiliran, tandailah kata-kata kunci yang harus

mendapatkan penekanan pada teks tersebut, kemudian coba bacakan

sekali lagi teks pidato itu dengan memerhatikan serta memberikan

penekanan pada kata-kata kunci yang telah ditandai!

○○○○○○○○○

Pelatihan 6

○○○○○○○○○

Pelatihan 7

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

16

Rangkuman

1.

Membedakan fakta dan opini bukanlah satu hal yang mudah. Informasi bisa

merupakan sebuah fakta yang bisa kalian percayai dengan didukung data-data

yang akurat atau sebuah gagasan.

2.

Suatu kegiatan diskusi bisa melibatkan banyak hal. Unsur manusia yaitu

moderator, peserta, pembicara atau pemrasaran, dan pendengar. Unsur materi

yaitu masalah, topik, atau tema pembicaraan. Unsur fasilitas yaitu ruangan, meja,

kursi, alat radio visual, dll. Satu unsur yang tak kalah pentingnya adalah penciptaan

suasana diskusi.

3.

Dalam mengajukan pertanyaan dalam sebuah diskusi, kalian bisa menganut prinsip

5W + 1H (

Who,What, Why, When, Where, and How

).

4.

Komponen dalam surat lamaran pekerjaan adalah tempat dan tanggal surat; hal

atau perihal; lampiran; alamat surat; salam pembuka; isi surat; salam penutup.

Refleksi

Kalian harus bisa membedakan sebuah berita yang berdasarkan sebuah data

dengan sebuah berita yang hanya merupakan sebuah opini. Kadangkala, orang

langsung percaya dan langsung beraksi akan sebuah informasi. Akan lebih baik, jika

kalian membuat sebuah klarifikasi akan sebuah berita terlebih lagi tentang sebuah

berita yang kurang menyenangkan. Orang yang bijak selalu melihat sebuah persoalan

dari dua sisi. Maka dari itu, jika seseorang menyampaikan sebuah berita selidikilah

apakah itu merupakan sebuah berita yang akurat.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi

1.

Bacalah sebuah berita atau laporan yang terdapat di berbagai

media, kemudian tuliskan kalimat-kalimat yang menunjukkan

fakta dan opini! Berikan komentar pada setiap pernyataan

tersebut!

2.

Buatlah masing-masing sebuah contoh paragraf deduktif dengan

bahasa kalian sendiri, kemudian jelaskan ciri-ciri yang

mendukung paragraf tersebut!

3.

Carilah sebuah teks pidato, kemudian kutip kata-kata yang

mengandung makna leksikal, konotasi, denotasi, serta umum,

dan khusus! Jelaskan makna setiap kata yang kalian kutip itu

secara baik!

4.

Andaikan kalian sudah lulus dari SMA dan berkeinginan untuk

melamar suatu pekerjaan kepada sebuah instansi atau

perusahaan. Buatlah sebuah surat lamaran pekerjaan kepada

sebuah instansi atau perusahaan yang berada di kota kalian

dengan menggunakan bahasa dan sistematika yang benar!